Bosen Denger Nasihat 'Mulai Aja Dulu'?

Bosen Denger Nasihat 'Mulai Aja Dulu'?

Langkah Pertama Menjadi Content Creator

Kenapa banyak yang bilang “mulai aja dulu” dari nasihat orang dalam memulai konten? Setiap muncul kata-kata itu rasanya kurang puas dengernya. Tapi, setelah mulai bangun konten di akun lain dan pelajari dari beberapa sumber, saya paham 👇

Creator Mindset

Hal terpenting dari mulai ngonten itu perubahan mindset kita yang awalnya seorang consumer menjadi seorang creator. Secara tidak sadar pasti ada yang berbeda saat kita mengkonsumsi konten.

Saya sendiri setelah mulai post, ada yang berbeda ketika saya mengkonsumsi konten. Bukan hanya dapet informasi dari konten apapun yang saya konsumsi, tapi seringkali menganalisa “eh penyampaiannya bagus”, “editing videonya menarik”, “oh ada org yang bahas ini, menarik bisa saya coba juga”, “kayaknya blm ada yg cara nyampeinnya gini deh”, dst.

Selain itu, saya jadi seneng menulis dan nyatet. Apa yang saya baca dari internet saya save terus catet. Atau kalau liat artikel dan ide menarik dari buku, saya highlight.

Mendapatkan Inspirasi Dari Konsumsi

Buat dapetin banyak inspirasi, kita harus banyak konsumsi (baik dari sosmed, youtube, blog, buku, dll). Tapi.. bukan sekedar mindless scrolling.

Menariknya, waktu saya awal mulai bikin konten video bareng istri, draft narasi yang saya dan istri buat gayanya beda banget. Istri lebih kaya style vlog. Saya lebih kaya style edukasi.. Masuk akal karena apa yang kita produksi, sebagian besar porsinya dipengaruhi dari apa yang kita konsumsi.

Satu hal yang baru saya sadari saat ini, saat menjadi seorang creator.. kita harus secara aktif mencari niche berbeda.

Pernah liat akun home decor? pasti syle nya mirip mirip. Pernah liat creator Notion? Pernah liat tech reviewer? Style nya mirip mirip kan. Mungkin itu memang format yang works untuk setiap niche masing masing.

Tapi saya rasa, eksplorasi untuk dapetin exposure terhadap style content lain diluar niche yang kita sering konsumsi juga perlu untuk dapetin inspirasi dan ningkatin kreatifitas kita.

Tips Kalau Takut Memulai

Banyak yang pengen jadi content creator, tapi masih belum mulai (termasuk saya bertahun-tahun seperti itu hingga akhirnya mulai). Mulai dari takut apa kata orang, gatau harus bikin apa, pesimis karena udah terlalu banyak creator, dan lain-lain. Berikut beberapa tips yang mungkin relevan dengan keadaan kamu.

1. Malu apa Kata Orang

Kalau malu dan insecure apa kata orang, solusinya bikin akun baru dan start anonymously. Kedepannya bisa dirubah kalau udah mulai confident. Pastinya, akan sulit diawal karena post sesuatu dengan followers nol. Setidaknya coba dulu konsisten beberapa bulan, fokus memberikan value pada setiap kontennya dan tunggu hasilnya.

Saya juga termasuk yang malu-malu, jadi bikin akun baru supaya lebih bebas dan fleksibel membagikan apapun. Terutama di awal-awal mulai.

Walaupun.. Saya rasa sekarang ini, apapun topik kontennya bagusnya pake nama dan foto personal saja. Karena terasa lebih organik dan autentik.

2. Ga Punya Ide

Berapa waktu yang kita habiskan untuk konsumsi konten? berapa waktu yang kita habiskan nonton video youtube? Dari 24 jam waktu dalam satu hari, apa hal yang biasanya kalian lakukan? Apa yang sedang kalian sukai atau pelajari?

Menurut saya, selama kita masih banyak beraktifitas, baik secara fisik ataupun virtual di internet. Potensi ide konten akan ada.

Kalau bingung mau ngepost apa. Solusinya:

  • Bagikan apa yang lagi kita suka
  • Ceritakan apa yg lagi kita kerjakan
  • Lesson learned dari suatu hal yang kita alami
  • Bantu orang dari skill dan pengalaman yang kita punya, dst

Cerita personal sehari-hari yang memiliki value seperti tips, pelajaran, hiburan, atau sekedar curhat bisa menarik perhatian online stranger yang merasa relate dengan kondisi yang kita alami. Malah cerita personal seperti itu menurut saya yang akan standout.

Dengan adanya Generative AI saat ini, nyari informasi jadi lebih mudah. Tapi yang AI gabisa provide adalah cerita real pengalaman orang. Cerita dan pandangan dari orang yang punya kondisi unik masing masing, yang mungkin lebih relate dengan kondisi target audiencenya.

3. Udah Telat

Saat pandemi lalu saya kepikiran pengen bikin Youtube, tapi ragu. Telat ga ya? Pasti bakal lama banget, kan udah banyak channel-channel besar. Akhirnya 2021 lalu saya mulai, tapi hanya bertahan beberapa bulan.

Memang growth di Youtube akan sulit untuk pemula. Makanya saya merasa demotivasi untuk melanjutkan. Akhirnya beberapa bulan kemudian saya mulai kenal Tiktok. Tahun 2022 saya dan istri iseng mulai ngonten.. Eh di bulan pertama langsung viral gara gara bahas mesin cuci.

Dari yang sebelumnya cuma ada belasan followers (isinya keluarga semua), dalam semalam berubah jadi 4000 followers. View video tersebut juga melejit jadi 1 juta view dalam 1 hari. Bener-bener pengalaman yang tak terlupakan, sehari jadi kaya seleb. Notif ga berhenti.

Video yang sama di Instagram mulai viral 1 bulan kemudian, saat itu juga mulai banyak temen-temen online yang follow.

Saat ini algoritma konten social media lebih fleksibel. Ga terlalu mementingkan jumlah followers. Jadi, masih ada kesempatan untuk para pemula seperti saya atau kamu yang baru pengen mulai juga.

Strateginya, cari platform yang memberikan kesempatan seperti itu. Misalkan Instagram, Tiktok, atau Thread. Memang, kedepannya kondisi distribusi konten di masing masing paltform akan berubah. Tapi intinya, cari platform yang mudah dikerjakan dan memiliki metode distribusi konten yang lebih dinamis supaya kita dapet insentif beruba view, comment dan engagement dari audience lebih cepat.

Hal tersebut yang bikin semangat dan terus pengen lanjut bikin konten.